Satria Hardinata menceritakan pengalamannya mempelajari teknologi 5G di Prancis

Satria Hardinata, Salah satu Alumni dari Program Master Communication System Engineering (M1) dan Embedded Electronic and Radio Frequency System (M2) di Université Pierre et Marie Curie berbagi serunya mempelajari dan mengembangkan teknologi 5G pada saat kuliah di kota Paris tahun 2015-2017 yang lalu.

Tertarik pada bidang Telecommunication Engineering? Yuk belajar dari cerita Satria !

Apa yang membuat kamu memilih Prancis untuk studimu?

Sebelum memutuskan untuk berkuliah di Prancis, saya melakukan riset terhadap berbagai jurusan yang ada di berbagai universitas di dunia. Saya melakukan studi komparatif tentang kurikulum, program pendidikan, benefit, dan impact untuk carreer plan saya. Pilihan itu jatuh kepada jurusan Communication System Engineering (M1) dan Embedded Electronic and Radio Frequency System (M2) di Université Pierre et Marie Curie (yang kini sudah merger dan menjadi Sorbonne University). Selain reputasi universitas yang baik atas outstanding technology research and development opportunities nya, program pendidikan yang sangat versatile menjadi salah satu poin pertimbangan saya. Selama dua tahun program master yang saya tempuh, saya mendapat kebebasan untuk memilih dua jurusan yang berbeda setiap tahunnya dengan pilihan konsentrasi jurusan yang sangat menarik. Plus, dengan dua program pendidikan yang berbeda, yaitu jalur research dan jalur coursework (professional).

 

Mata kuliah apa yang paling menarik selama kuliah di Prancis ? Apa alasannya?

Mengingat pengalaman professional yang sudah saya emban dan basic knowledge yang baik di domain teknologi seluler, maka mata kuliah yang paling menarik untuk saya adalah Advanced cellular communication network. Mata kuliah ini pada prinsipnya mengajarkan teknologi komunikasi seluler yang setiap tahun nya akan selalu berkembang dengan pesat. Sewaktu di kelas, kami diajarkan bagaimana teknologi seluler berevolusi, menganalisa kebutuhan teknologi masa depan untuk mempermudah kehidupan manusia, hingga tahap adaptasi dan implementasi teknologi tersebut di dunia nyata.

Teknologi 5G adalah salah satu sub-bab yang kami pelajari, teknologi yang pada saat itu (tahun 2015) sedang dipersiapkan untuk menjadi pioneer teknologi seluler hari ini. Mempelajari dan mempersiapkan future technology di kelas bersama profesor dan orang-orang expert di bidangnya, membuat rumus-rumus matematika dan fisika di-breakdown menjadi sangat mudah untuk dipahami. They are not our enemy anymore!

 

Apa pengalaman paling berkesan yang kamu rasakan dari pengalaman selama studi di Prancis?

Ada satu unexpected moment dimana, surprisingly, pihak kampus mendatangkan professional lecturer dari beberapa perusahaan ternama di Prancis seperti Airbus, Thales, Orange, dll. langsung untuk jadi dosen kami di kelas untuk beberapa mata kuliah, salah satunya adalah mata kuliah yang sudah saya sebutkan di pertanyaan sebelumnya. Mereka mengajarkan bagaimana teknologi yang kami pelajari dikampus ini kemudian di adaptasi dan diserap di industry telekomunikasi internasional. Selain dapat ilmu tekniknya, kami juga dapat kesempatan untuk networking! Hal ini membuat pengalaman studi saya menjadi priceless.

 

Dengan profesi yang dijalani sekarang, Apakah menurutmu studi di Prancis sudah membantu mu untuk mewujudkan mimpimu?

Sangat membantu. Bukan semerta merta mewujudkan mimpi, tapi belajar di Prancis itu membantu saya menyusun mindset yang baik tentang bagaimana bermimpi yang realistis sesuai kapasitas kita, dan khususnya membantu menemukan dimana passion saya di bidang professional yaitu technology research and development.

Untuk bisa bekerja di bidang ini, selain kita harus punya kemampuan analisa yang advance dengan cara berpikir kritis, kita juga dituntut untuk selalu memberikan kreatifitas dan inovasi yang tinggi meski di bawah tekanan. Semua skill itu dilatih dan diajarkan secara tidak langsung semasa pendidikan master saya melalui homework yang diberikan, presentasi di dalam kelas, penulisan report pada saat praktikum di laboratorium.

Apapun cita-citanya, buat saya, belajar di Prancis itu sangat cukup memberikan modal yang sangat baik terhadap attitude belajar kita. Untuk stay foolish, stay humble, stay hungry of information and knowledge, stay curious, membentuk cara berpikir kritis terhadap suatu informasi, pro-aktif dan yang paling penting adalah membentuk communication skill yang baik. Mengapa communication skill menjadi sangat penting? Karena hari ini banyak orang pintar yang nggak bisa sukses karena mereka susah menunjukkan bahwa mereka pintar, mereka sulit untuk branding/menjual diri mereka sendiri. Jadi, poin-poin ini adalah attitude dasar yang sudah pasti dibutuhkan di dunia profesional atau akademik dimanapun di belahan dunia. Belajar di Prancis sangat membantu saya untuk bisa mendapatkan soft-skills tersebut.

 

Bagi donk tips dan trik untuk pelajar Indonesia yang ingin lanjut studi di Prancis 

Bahasa Prancis itu memegang peranan penting yang menentukan mulus tidaknya studi kita. So, kalau temen-temen ingin melanjutkan pendidikan dengan Bahasa Prancis sebagai bahasa pengantar, aku bakal recommend kalian untuk menyempurnakan kemampuan Bahasa kalian terlebih dahulu. Bisa belajar sendiri atau di tempat kursus (IFI, misalnya). Lalu, bedah kurikulum itu penting banget sebelum menjatuhkan pilihan jurusan dan universitas, lihat betul-betul apa yang bakal kalian pelajari, kira-kira kesulitan apa yang akan ditemui nantinya semasa studi? apakah kurikulum itu mendukung bisa mengantarkan kalian ke dream job/dream carreer kalian? supaya kalian nggak salah masuk jurusan nantinya. Yang terakhir, hal penting namun sering dianggap sepele, adalah persiapkan mental kalian untuk menghadapi culture shock dan family/friend distancing. Semangat untuk temen-temen yang ingin lanjut studi ya, semoga impian kalian terwujud dan semoga sukses! Au revoir !